Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang memilki pH lebih kecil dari 7, sedangkan Basa merupakan senyawa yang mememiliki pH lebih besar dari 7. Menurut para ahli asam basa dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Asam-Basa Arrhenius : menyatakan bahwa asam asalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan H+. sedangkan Basa adalah suatu zat yang terdisosiasi untuk menghasilkan OH-
2. Asam-Basa Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai suatu zat yang memberikan proton-proton H+ . sedangkan basa merupakan zat yang dapat menerima proton-proton.
3. Asam-Basa Lewis mendefenisikan asam sebagai zat yang apat menerima elektron dan basa merupakan suatu zat yang dapat memberikan elektron
(Brensnick s. Intisari Kimia umum. Hipokrates:Jakarta;2002)
Identifikasi sifat asam dan basa dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :
1. Identifikasi dengan menggunakan kertas lakmus
a. Lakmus biru
Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
2. Identifikasi dengan menggunakan Indikator Alami
Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
3. Indentifikasi dan penentuan pH
Alat2 dibawah ini bukan hanya sekedar identifikasi sifat asam dan basa suatu zat, tetapi juga dapat menentukan Derajat keasaman (pH) suatu larutan, alat tersebut diantaranya indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH meter.
a. Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.
Warna Indikator Metil Jingga dlm Larutan dngn pH 2, 7, dan 11
Sumber Gambar: Suroso AY, Anna P, Kordiyawarman Ensiklopedia Sains dan Kehidupan (2003)
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.