MIKROBIOLOGI
Pengenalan Alat dan Pembuatan Medium
1. Prinsip kerja dari alat-alat yang digunakan dalam Laboratorium mikrobiologi :
a. Autoklaf
prinsip kerja Autoklaf yaitu mensterilkan dengan memaparkan uap Jenuh pada tekana tertentu selama waktu dan suhu terentu pada objek, sehingga terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan kematian mikroorganisme secara irreversible akibat denaturasi atau koagulasi protein dari ikroorganisme dan bekerja hingga suhu 1210C.
b. Oven
prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas akan diabsorbsi pleh permukaan luar obat yang disterilkan selanjutnya merambat kebagian dalam dari permukaan hingga pada akhirnya suhu sterilisasi tercapai sehingga mikroorganime mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya koagulasi protein sel mikroorganisme. Bekerja pada suhu 170-180oC selama 2-3 jam. Untuk alat-alat dari logam dan gelas. Dan 150oC elama ± 1 jam untuk bahan-bahan berupa minyak, parafin atau salep.
c. Spektrofotometer
Prinsip kerja yaitu cahaya polikromatik dari sumber cahaya dilewatkan pada manokrometer kemudian intensitas cahaya dioptik yang sesuai. Hanya ada satu cahaya yang akan mengenai kurvet yang berisi sampel. Cahaya tersebut ada yang diserap dan ada yang diteruskan. Cahaya yang diteruskan tertangkap oleh detektor dan diperkuat oleh amplifier dan diteruskan pada layar. Dan akan terbaca sebagai nilai absorbansi atau transmitan.
Prinsip kerja yaitu caha
d. LAF (Laminating Air Flow)
Prinsip kerja LAF yaitu mensterilkan alat dengan bekerja secara aseptis karna BSC (Biological safety Cabinet) mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan
2. Klasifikasi medium yang digunakan dalam Laboratorium mikrobiologi berdasarkan :
a. Konsistensi
1. Medium cair (Liquid medium), yaitu medium yang berbentuk cair
2. Medium Padat (Solid Medium), yaitu medium yang berbentuk padat; media ini dapat berupa media organik (alamiah) misalnya mediah wortel, media kentang dan lain-lain atau media anorganik misalnya silika gel
3. Medium pada yang dapat dicairkan (Semi Solid Medium), yaitu media yang dalam keadaan panas (dipanasi) berbentuk cair tetapi dalam keadaan dingin berbentuk padat, sebab media ini mengadung agar-agar atau gelatin. Berdasarkan atas keperluannya media ini dapat dibuat tegak atau miring (Miasalnya medium agar tegak, medium agak miring)
a. Kegunaan
1. Medium khusus, yaitu medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu
2. Medium Penguji (Assay medium), yaitu media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin-vitamin, asam-asam amino, antibiotik dan lainnya.
3. Medium diperkaya (Encrichad media), yaitu media yang ditambah zat-zat tertentu (misalnya serum, darah, ekstrak tumbuh-tumbuhan dan lain-lain), sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterof tertentu/
4. Medium selektif (Selektif media), yaitu media yang ditambahkan zat kimia tertentu yang besifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain, misalnya media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu mencegah pertumbuhan bakteri gram positif anpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negatif.
5. Medium diferensial (Differensial media), yaitu medium yang ditambahkan reagensia atauzat kimia yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat membedakan tipe-tipenya (misalnya media darah agar dapat dipakai untuk membedakan bekteri hemoloitik dan non hemolitik)
b. Sumber
1. Medium organik, yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan organik
2. Medium anorganik, yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan anorganik
3. Medium sintetik, yaitu media yang susunan kimianya dapat diketahui dengan pasti; media ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makan mikroba
DAPUS :
1. Bakteriologi.Hal 30-31.SMK Kesehatan
2. Djide, N. 2002. Sediaan Farmasi Steril. LabHas, Makassar, Hal 53