DEFINISI INDIKATOR dan PEMBAGIANNYA
Indikator merupakan suatu kelompok senyawa yang memiliki sifat khas, yakni warnanya dapat berubah oleh perubahan p larutannya. umumnya senyawa tersebut termasuk dalam golongan senyawa organik.
Macam-macam indikator dari segi fungsinya :
1. Indikator asam basa
Contoh : lakmus, fenoftalein, fenol merah, metil jingga, metil merah, brom-timol biru, brom-kresol hijau, brom-kresol ungu, dan sebagainya.
2. Indikator Redoks
Contoh : metilen biru, difenil-amin, difenil-bensidin, feroin, nitroferoin, 5-metilferoin, asam difenilamin sulffonat dan sebaginya.
3. Indikator Kulometrik (Indikator metalokromik)
(Berupa elektroda pembanding-indikator)
4. Indikator Kelometrik (Indikator metalokromik)
Contoh : Eriocrhome Black T, kalmagit, difenil karbazida, difenil karbazon; natrium nitro-prusida, pirokatekol ungu dan
sebagainya.
5. Indikator pengendapan (Indikator absorbsi)
Contoh : eosin, fluoresin, diklorofluoresin, ortokrom T, ion kromat (CrO42-), ion ferri (Fe3+) dan sebagainya
6. Indikator pendar-fluor (Indikator fluoresen)
Contoh : eosin, eritrosin, resorofin, kuinin, asam naftol-sulfonat, diazol kuning-brilian dan sebagainya.
Pemilihan indikatoryang ditetapkan bergantung pada perubahan pH yang terjadi atau perubahan tertentu yang terlibat akibat dari perubahan kharakteristik/sifat dari pereaksi.
(Daftar Referensi : HAM Mulyono. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta:Bumi Aksara; 2009)
NB: cara pembuatan indikator ada dibagian disini