(pereaksi Barfoed, pereaksi antrone, pereaksi benedict, Pereaksi Selywanoft, Pereaksi fehlings)
1. Pereaksi Barfoed
© Komposisi :
Cu(CH3COO)2 33 g
Asam asetat glasial 5 ml
Aquadest ad 500 ml
(1:Hal 67)
© Cara pembuatan :
Ke dalam gelas kimia, campurkan kupri asetat dan asam asetat; diaduk sebentar kemudian ditambahkan sedikit aquadest sampil diaduk hingga larut dan homogen. Kemudian diencerkan hingga volume larutan sampai 500 ml, (1:Hal 67).
© Cara uji :
Pereaksi terdiri dari kupri asetat dan asam asetat. Kedalam 5 ml pereaksi dalam tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan contoh, kemudian
tabung reaksi ditempatkan dalam air mendidih selama 1 menit. Endapan berwarna merah orange menunjukkan adanya monosakarida dalam contoh, (2:46).
2. Pereaksi Selywanoft
© Komposisi :
Resorsinol 0,15 g
HCl pekat 34 ml
Aquadest 68 ml
(perbandingan HCl dan aquadest 1:2), (2: 47).
© Cara pembuatan :
Pereaksi dibuat segera sebelum uji dimulai. Pereaksi ini dibuat dengan mencampurkan 0,15 g resorsinol dengan 34 ml HCl P kemudian diencerkan menjadi 68 ml dengan aquadest, (1 : Hal 79).
© Cara uji :
Uji dilakukan dengan menambahkan 1 ml larutan contoh kedalam 5 ml pereaksi kemudian ditempatkan dalam air mendidih selama 5 menit. Warna merah cherry menandakan adanya fruktosa dalam contoh.
(2: 47).
3. Uji benedict
© Komposisi
Larutan A :
- Na. sitrat 86,5 g
- Na2Co3 50 g
- Aquadest ad 400 ml
Larutan B :
- CuSO4.5H2o 8,65 g
- Aquadest ad 50 ml
© Cara pembuatan :
1. Larutan A :
larutkan Na. sitrat dan Na2Co3 kedalam air (dibantu dengan pemanasan) saring jika perlu dan diencerkan dengan aquadest hingga volume larutan menjadi 425 ml
2. Larutan B :
larutkan CuSO4.5H2o kedalam aquadest hingga larut secara sempurna.
3. Tuangkan larutan B kedalam larutan A , sambil diaduk secara konstan, kemudian diencerkan campuran dengan aquadest hingga campuran menjadi 500 ml, (1: Hal 57).
© Cara uji :
Larutan contoh sebanyak 8 tetes Ditambahkan kedalam 5 ml pereaksi dalam tabung reaksi. Kemudian tabung ditempatkan dalam air mendidih selama 5 menit. Timbulnya endapan warna hijau kuning merah orange menunjukkan adanya gula pereduksi.
(2 : Hal 46).
4. Pereaksi molisch
© Komposisi :
1. α – naftol 5 %
α – naftol 0,5 g
etanol 95 % 20 ml
cara pembuatan :
larutkan α – naftol 0,5 g ke dalam etanol 95 % 20 ml, aduk hingga larut dan masukkan dalam botol tetes, (1 : Hal 71).
2. α – naftol 10 %
α – naftol 10 g
alkohol atau khloroform 100 ml
cara pembuatan :
campurkan α – naftol dengan alkohol atau khloroform, kocok hingga homogen, kemudian didiamkan beberapa menit dan saring, (1 : Hal 71).
© cara uji :
Ke dalam 2 ml larutan contoh dalam tabung reaksi ditambahkan 2 tetes α – naftol 10 % (baru dibuat) dan dikocok. Secara hati-hati 2 ml H2SO4 p ditambahkan ke dalam tabung reaksi tadi sehingga timbul 2 lapisan cairan dalam tabung reaksi dimana larutan contoh akan berada dilapisan atas. Cincin berwarna merah ungu pada batas ke2 cairan menunjukkan adanya karbohidrat dalam contoh, (2 : Hal 46).
5. Fehlings
© Komposisi :
- Fehling A
CuSO4.5H2O 34,64 g
H2SO4 P 0,5 ml
Aquadest ad 500 ml
- Fehling B
KnaC4H4O6.4H2O 176 g
NaoH murni 77 g
Aquadest ad 500 ml
(3 :Hal 39 )
© Cara pembuatan :
1. Fehling A :
Alirkan perlahan H2SO4 P kedalam gelas kimia berisi 100 ml aquadest sambil sesekalidiaduk secara perlahan; kemudian dimasukkan garam tembaga kedalamnya setelah melarut encerkan dengan aquadest hingga volume larutan menjadi 500 mldan pindahkan pereaksi kedalam botol reagen/botol tetes. Fehling A berwana biru muda.
2. Fehling B :
Siapkan 250 ml aquadest didalam gelas kimia, NaOH (setelah ditimbang) segera dilarutkan kedalam aquadest dan kemudian larutkan garam tartat dan diencerkan hingga volume larutan menjadi 500 ml. larutan fehling B tidak berwarna, (1 : Hal 62).
© Cara uji :
Sampel ditambahkan fehling A dan fehling B beberapa tetes, dengan perbandingan 1:1 antara fehling A dan fehling B. kemudian dipanaskan beberapa menit. Warna kuning-merah bata (endapan Cu2O), menandakan hasil positif. Beberapa zat padat positif tanpa melalui pemanasan, (3 : Hal 39 ).
6. Uji Antron
Sebanyak 0,2 ml larutan contoh didalam tabung reaksi ditambahkan ke dalam larutan antron (0,2% dalam H2SO4 pkat). Timbulnya warna hijau atau hijau kebiruan menandakan adanya karbohidrat dalam larutan contoh, uji ini sangan sensitif sehingga juga dapat memberikan hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung selulosa. Uji antron ini telah dikembangkan untuk uji kuantitatif secara colorimetric bagi glikogen inulin dan gula dalam darah. (2: hal 46)
DAFTAR REFERENSI
1. Ham mulyono. Menbuat reagen kimia dilaboratorium. Bumi aksara. Jakarta. 2009.
2. winarmo FG. Kimia pangan dan gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2004.
3. Praeparandi Ars. Card sistem & Reaksi warna revisi 1979. SIE kesejahtraan HME ITB. Bandung. 1978-1979