r Cara Pemberian Obat Intravena
Keuntungan Cepat mencapai konsentrasi Dosis tepat Mudah mentitrasi dosis Kerugian Konsentrasi awal tinggi, toksik Invasiv, risiko infeksi dan Memerlukan tenaga ahli Cara Pemberian Obat Intravena Memerlukan persiapan karena : . Daya larut obat yang jelek (solubility), memerlukan zat pelarut, sehingga kecepatan pemberian
berhubungan dengan toksisiti (rate-ralated-toxicity) Contoh : Pemberian diazepam IV cepat, dapat menyebabkan : hipotensi, aritmia… sehingga pemberian iv diazepam jangan melebihi : 1 cc /menit Bioavabilitas : umumnya 100%, kecuali obat-prodrug.
r Cara Pemberian Obat Intravemuskuler
Keuntungan Tidak diperlukan keahlian khusus Dapat dipakai untuk pemberian obat larut dalam minyak Absorbsi cepat obat larut dalam air Kerugian Rasa sakit Tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah Bioavibilitas berfariasi. Obat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan.
r Cara Pemberian Obat Subkutan
Keuntungan Diperlukan latihan sederhana Absorbsi cepat obat larut dalam air Mencegah kerusakan sekitar saluran cerna Kerugian Rasa sakit dan kerusakan kulit Tidak dapat dipakai jika volume obat besar Bioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi
r Cara Pemberian Obat Oral
Keuntungan Tidak diperlukan latihan khusus Nyaman (penyimpanan,muda dibawa) Non-invasiv, lebih aman Ekonomis. Kerugian “drug delivery” tidak pasti Sangat tergantung “kepatuhan pasien” Tingginya Interaksi : obat + obat, obat-makanan Banyak obat rusak dalam saluran cerna. Exposes drugs to first pass effect
r Cara Pemberian Obat Sublingual/Buccal
Keuntungan Onset cepat Mencegah “first –pass effect Tidak diperlukan kemampuan menelan. Kerugian Absorbsi tidak adekuat Kepatuhan pasien kurang Membutuhkan kontrol, untuk mencegah pasien menelan
r Cara Pemberian Obat Rektal
Keuntungan Dpat dipakai jika pasien tidak bisa per-oral Dapat mencegah “first –pass –metabolism Pilihan terbaik pada anak-anak Kerugian Absorbsi tidak adekuat Banyak pasien tidak nyaman / risih per-rektal r Cara Pemberian Obat Paru-paru (pulmonary)
Keuntungan Dosis dapat diatur (titrasi) Onset cepat Untuk Efek lokal : Mamfaat maksimal, efek samping minimal Kerugian Koordinasi harus baik Pasien Penyakit paru, daya hisap tidak adekuat Variability in Delivery Efek : Lokal Efek : Sistemik
i Faktor yang mempengaruhi Penimbunan Partikel di Paru :
1. Formulasi obat
2. Bentuk Fisik dan kimia obat
3. Teknik pemberian (kedalaman Inspirasi –lama tahan napas sebelum ekspirasi (koordinasi)
4. Penyakit paru
r Cara Pemberian Obat Topikal ( Perkutan )
Keuntungan Untuk edfek lokal : efek samping sistemik minimal, Mencegah first-pass effect Untuk Efek sistemik, menyerupai IV infus (zero-order). Kerugian Secara kosmetik kurang menarik Absorbsi tidak menentu
i Cara Pemberian Obat Topikal .( Perkutan ) Faktor Yang mempengaruhi Absorbsi Perkutan Lokasi penempatan Kondisi kulit Hidrasi kulit Temperatur Media yang dipakai (vehicle).
r Cara Pemberian Obat Topikal .( Nasal)
Keuntungan Untuk efek lokal : efek samping sistemik minimal Mencegah first-pass effect Untuk Efek sistemik, menyerupai IV infus (zero-order). Kerugian Secara kosmetik kurang menarik Absorbsi tidak menentu
i Cara Pemberian Obat Topikal .( Nasal) Faktor yang mempengaruhi Absorbsi Mukosa Nasa pH Konsentrasi Berat molekul Formulasi Kondisi mukosa nasal