Antibiotika
Defisi antibiotik : Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan (bakterisid) atau menghambat pertumbuhan (bakteriostatik )kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.
Penggunaan antibiotik didasarkan pada: a. Penyebab infeksi
Proses pemberian antibiotik yang paling baik adalah dengan melakukan pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman. Namun pada kenyataannya, proses tersebut tidak dapat berjalan karena tidak mungkin
melakukan pemeriksaan kepada setiap pasien yang datang karena infeksi, dan karena infeksi yang berat perlu penanganan segera maka pengambilan sampel bahan biologic untuk pengembangbiakan dan pemeriksaan kepekaan kuman dapat dilakukan setelah dilakukannya pengobatan terhadap pasien yang bersangkutan. b. Faktor pasien
Faktor pasien yang perlu diperhatikan dalam pemberian antibiotik adalah fungsi organ tubuh pasien yaitu fungsi ginjal, fungsi hati, riwayat alergi, daya tahan terhadap infeksi (status imunologis), daya tahan terhadap obat, beratnya infeksi, usia, untuk wanita apakah sedang hamil atau menyusui dan lain-lain.
Fungsi Antibiotika Antibiotika digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi infeksi, misalnya pada pembedahan besar. Secara provilaktis juga diberikan kepada pasien dengan sendi dan klep jantung buatan, juga sebelum cabut gigi.
Mekanisme kerja yang terpenting pada antibiotika adalah perintangan sintesa protein, sehingga kuman musnah atau tidak berkembang lagi tanpa merusak jaringan tuan rumah. Selain itu, beberapa antibiotika bekerja terhadap dinding sel dan membran sel. Namun antibiotika dapat digunakan sebagai non-terapeutis, yaitu sebagai stimulans pertumbuhan pada binatang ternak.
Penggunaan Antibiotik untuk Profilaksis Profilaksis antibiotik diperlukan dalam keadaan sebagai berikut:
a. Untuk melindungi seseorang yang terpajan kuman tertentu.
b. Mencegah endokarditis pada pasien yang mengalami kelainan katup jantung atau defek septum yang akan menjalani prosedur dengan resiko bakteremia, misalnya ekstraksi gigi, pembedahan dan lain-lain.
c. Untuk kasus bedah, profilaksis diberikan untuk tindakan bedah tertentu yang sering disertai infeksi pasca bedah atau yang berakibat berat bila terjadi infeksi pasca bedah.
Antibiotik Kombinasi Antibiotik kombinasi diberikan untuk 4 indikasi utama:
a. Pengobatan infeksi campuran, misalnya pasca bedah abdomen.
b. Pengobatan awal pada infeksi berat yang etiologinya belum jelas, misalnya sepsis, meningitis purulenta.
c. Mendapatkan efek sinergi.
d. Memperlambat timbulnya resistensi, misalnya pada pengobatan tuberkulosis.
Beberapa golongan dari Antibiotik :
NO | Penggolongan | Nama Generic | Nama paten |
1. | Penicillin
| Benzatin Penisilin G | Prokain, Penisilin G, Penadur LA |
Phenoxymethyl Penicilline | Fenocin, Ospen, Ven Pee |
Kloksalisin | Meixam ,Ikaclox, Orbenin |
Flucloxacillin | Alclomex, Floxapen |
Ampicilin | Dexypen, Kalpicilin, Bimapen |
Amoksisilin | Abdimox, Alphamox, amobiotik |
Bakampisilin | Bacacil |
Co Amoksiklav | Amocomb, Ancla,Augmentin |
Pivampisilin | Pivamex |
Tikarsilin | Timentin |
Piperasilin | Ledercil |
Sulbenisilin | Kedacilin |
2. | Sefalosporin | Cefaclor | Capabiotic, Ceclor, Cloracef |
Cefadroxil | Alxil, Bidicef, Biodroxil |
Sefiksim | Cefspan, Ceptik, Comsporin |
Sefrozil | Cefzil |
Sefodizim | Modivid |
Cefotaxime | Clacef, Claforan, Clatax |
Sefpirom | Cefrom |
Ceftazidime | Ceftum, Fortum |
Seftibutem | Cedax |
Ceftriaxone | Broadcef, Elpicef, Rochephin |
Sefuroxime | Anbacim, Cefurox, Cethixim |
Cephalexin | Cefabiotic, Ospexin, Pralexin |
Sefamandol | Dardokef, Dofacef |
Cephradin | Ceficin, Dynacef, Velocef |
Cefazolin | Cefacidal |
Sefpodoksim | Banan |
Antibiotik Betalaktam lain | Aztreonam | Azactam |
Imipenem | Tienam |
Meropenem | Meronem |
3. | Tetrasiklin
| Tetrasiklin | Bimatra, Camicyclin, Combicyclin |
Dimeklosiklin Hidroklorida | Ledermycin |
|
| Doxycycline | Dotur, Doxin, Dumoxin |
Minosiklin | Minocin |
Oxytetracycline | Teramycyn |
4. | Aminoglikosida | Amikasin | Alostil, Amikin |
Gentamisin | Ethigent, Garabiotic, Garamycin |
Kanamycin | Kanamycin Meiji |
Neomisin Sulfat | Almocyn |
Netilmisin | Netromycin C |
Tobramisin | Dartobcin, Tobryne |
5. | Makrolid
| Erytromisin | Alphathrocin, Bannthrocin, Camitrocin |
Azitromisin | Aztrin, Mezatrin, Zifin |
Klaritromisin | Abbotic, Clambiotic, Claros |
Roksitromisin | Anbiolid, Ixor, Makrodex |
Spiramisin | Hypermisin, Osmysin, Rovadin |
6. | Kuinolon | Asam Nalidiksat | Negram, Urineg |
Asam Pipemidat | Impresial, Urinter, Urixin |
Ofloksasin | Akilen,Betaflox, Danoflox
|
Norfloksasin | Amanita, Lexinor, Nopratik |
Ciprofloksasin | Baquinor, Bernoflox, Bidiprox |
Pefloksasin | Peflacine |
Fleroksasin | Quinodis |
Sparfloksasin | Zagam |
Levofloksasin | Cravit, Reskuin |
7. | Sulfonamide dan Trimetropim | Trimetoprim | Tobyprim, Trisoprim |
Cotrimoksazol | Abatrim, Bactoprim,Bactricid |
Sulfadiazin |
|
Sulfadimidin |
|
Sulfasalazin | Sulcolon |
8. | Antibiotik Lain | Kloramfenikol | Camicetine, Chloramex, Colme |
Tiamfenikol | Biothicol, Comthycol, Corsafen |
Klindamisin | Albiotin, Ancrocid, Cindala |
Linkomisin | Biolincom, Lincobiotic, Lincocin |
Vankomisin | Ladervan |
Spektinomisin | Trobicin |
Kolistin | Colistine |
Referensi
1. Djide natsir & Sartini. Dasar-dasar Mikrobiologi farmasi. LEPHAS.Makassar.2008
2. Pratomo dani, Dkk. ISO Indonesia volume 45. PT.ISFI. Jakarta. 2010
3. Tjay Hoan tan & kirana Rahardja. Obat-obat penting Edisi 6. PT.Gramedia. Jakarta. 2007