SEDIAAN DALAM BENTUK LARUTAN
DEFINISI
Farmakope Indonesia : Larutan adalah sediaan cair yang mengandung suatu bahan kimia terlarut kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.
Leon Lachman : suatu zat dalam pelarut tertentu atau campuran dua atau lebih zat yang homogen membentuk larutan yang jernih disebut sebagai larutan
akan
jadi larutan terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Larutan biasa diistilakhan solutio jika zat terlarutnya hanya satu, sedangkan jika zat terlarutnya lebih dari satu diistilahkan sebagai mixturae.
Komposis larutan untuk sediaan farmasi terdiri dari :
- Zat aktif : Paracetamol, ibuprofen, INH, dll
- Bahan penambag (ajuvan), seperti :
o Pengawet : Metil paraben(nipagin), Na-benzoat, As.Sorbat
o Pewarna : Tartrazin, karmin
o Pemanis : sakarosa, sakarin, sorbitol
o Flavoring agent/pemberi rasa : oleum citri
- Pelarut : aquadest, alkohol, gliserin, Propilenglikol
alkohol, gliserin, Propilenglikol biasanya digunakan sbagai Co-solvent (pelarut pembantu/untuk meningkatkan kelarutan zat-zat tertentu dalam air suling).
TIPE-TIPE LARUTAN
a. Berdasarkan kelarutan suatu zat, maka tipe larutan dapat dibagi atas :
- Larutan encer, yaitu jumlah zat A yang terlarut adalah kecil
- Larutan pekat, yaitu larutan mengandung fraksi yang besar dari zat A
- Larutan jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan suhu tertentu, contohnya :
Dibuat 30 ml asam borat jenuh dalam alkohol, 1 gram asam borat larut dalam 18 ml alkohol. Jadi jumlah asam borat yang tepat larut = 30/18 ml x 1 gram = 1,67 gram
- Larutan lewat jenuh, yaitu larutan ynag menganduung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya didalam air pada suhu kamar
b. Pembagian larutan untuk pengobatan
1. Berdasarkan tujuan penggunaan, yaitu
o Larutan steril, meliputi larutan untuk penggunaan luar untuk pengobatan luka/ kulit terbuka, contohnya : larutan antikoagulan, irigasi kandung kemih, larutan sialisa intraperitonium.
o Larutan antiseptik,mudah sekali dicemari mikroba yang telah resisten. Oleh karena itu air yang digunakan harus air suling atau air yang baru didihkan, wadahnya harus betul-betu bersih dan tidak menggunakan tutup gabus. Larutan antiseptik tidak boleh digunakan lebih dari 1 minggu setelah tutup dibuka.
o Larutan non-steril, meliputi larutan obat dalam (peroral), larutan untuk kulit utuh, larutan hemodialisa
2. Berdasarkan cara penggunaan
o Penggunaannya melalui oral, meliputi, Elixir, sirup, pediatrik drops
o Penggunaannya dalam mulut dan tenggorokan, meliputi
Collutoria (obat cuci mulut), adalah larutan pekat dalam air yang mengandung bahan obat deodoran, antiseptika, anaastetika lokal atau astringensia, disimpan dalam botol kecil putih dan bermulut kecil.
Gargarisma (obat kumur), adalah sediaan yang berupa larutan umumnya pekat dan bila digunakan diencerkan dulu. Digunakan sebagai pencegah atau pengobatan infeksi tenggorokan dan tujuan penggunaan gargarisma adalah agar obatnya dapat langsung mengenai selaput lendir yang ada ditenggorokan.
o Penggunaan topikal lainnya ,meliputi :
Colluria (obat cuci mata), adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas partikel asing, isotonis dan digunakan untuk mencuci mata, dapat ditambahkna larutan dapar dan pengawet.
Linimen (larutan yang mengandung alkohol konsetrasi tinggi dan minyak)
3. Berdasarkan pelarutnya
o Sediaan farmasi dengan pelarut air
Contohnya : aqua aromatika dan sirup
o Sediaan farmasi dengan pelarut non air
Contohnya : spirit dan eliksir