SEKILAS TENTANG BATUK
Mungkin, semua orang pasti pernah mengalami
batuk. Ada yang ringan, ada yang berat. Ada yang berdahak, ada yang kering.
Entah karena sudah biasa, orang lalu menganggap remeh batuk. Masalahnya, jika
tidak diobati, terjadi infeksi. Dan jika sudah akut, kemungkinan besar sulit
diobati. Selain itu pengetahuan akan pencegahan dari penyakit ini belum
diketahui oleh masyarakat kita, sehingga sering terjadi kesalah pahaman dalam
meilih obat yang digunakan dalam mengobati penyakit ini. Batuk memang sudah
biasa atau dengan kata lain bisa terjadi kapan saja, akan tetapi tidak boleh
dipandang remeh dan pengobatan dan pencegahannya harus pula dimengerti agar
tidak terjadi kekeliruan dalam pemilihan obat pada masyarakat.
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme
pertahanan tubuh di saluran
pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi
tubuh terhadap iritasi
di tenggorokan karena adanya lendir,
makanan, debu,
asap
dan sebagainya.
Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor
batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan
mengalirkan lewat syaraf
ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi
sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda
asing tadi, hingga terjadilah batuk.
Gejala batuk biasanya menyertai penyakit lain seperti influenza.
Bila seseorang terserang flu, dia akan mengalami pilek, demam, dan sakit kepala
yang disertai batuk. Namun, batuk juga bisa timbul akibat peradangan pada
paru-paru, misalnya penyakit tuberculosis (TBC).
Selain menimbulkan kerugian apabila batuk berdahak
berlebihan, pada dasarnya batuk berguna untuk membersihkan saluran pernapasan
juga. Semua yang ada dalam tenggorokan akan terangkat lewat batuk.
Batuk adalah sebuah refleks fisiologi untuk
melindungi tubuh dari benda-benda asing yang masuk ke tenggorokan. Dalam jalan
udara di tenggorokan ada banyak rambut getar yang terus bergerak dan berfungsi
untuk menyapu bersih benda-benda asing yang masuk ke tenggorokan, tubuh akan
berusaha mengeluarkannya dengan cara batuk. Tapi batuk juga bisa menjadi gejala
dari sesuatu penyakit.
Faktor Penyebab. Batuk disebabkan oleh adanya
peradangan pada lapisan lendir saluran pernapasan. Ada batuk berdahak akut
karena infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus, misalnya tubercolosa,
influenza, dan campak. Sedangkan batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh
infeksi, antara lain alergi, asma, atau pun debu. Sekadar diketahui, penyakit
asma juga disertai batuk. Jika penderita asma terkena udara dingin, asma yang
dideritanya akan kambuh. Dan itu biasanya disertai dengan batuk.
Selain itu, ada pula batuk berdahak yang tidak
disebabkan oleh infeksi yaitu makanan yang merangsang tenggorokan. Ada pula
karena kanker. Batuk karena orang sering merokok sulit diatasi hanya dengan
obat batuk simtomatik. Batuk berdahak pada orang yang sakit disebabkan oleh
adanya kalainan dalam tubuh terutama pada saluran napas atau bronkitis.
Gejala-gejala. Batuk berdahak pada
umumnya disebabkan oleh influenza. Gejalanya yaitu demam yang tinggi disertai
otot tubuh yang kaku, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.
Namun batuk berdahak juga timbul akibat peradangan pada paru-paru.
Jika tidak segera diobati, bisa
terjadi batuk berdahak akut. Bila sudah akut kemungkinan besar sulit diobati.
Tambahan lagi, batuk berdahak yang berlebihan akan menimbulkan infeksi. Batuk
berdahak yang terlalu sering akan membuat tenggorokan menjadi luka dan
mengakibatkan tersumbatnya saluran pernapasan.
Pengobatan. Ada dua cara mengobati
batuk berdahak ini, yaitu dengan obat dan tanpa obat. Batuk berdahak yang masih
ringan dapat dikurangi dengan cara sering minum air putih. Gunanya adalah untuk
membantu mengencerkan dahak dan mengurangi iritasi atau rasa gatal. Hindari
tempat yang berdebu atau pun makanan dan minuman yang dapat merangsang
tenggorokan. Hindari juga udara malam karena suhunya yang dingin.
Cara lain adalah minum obat batuk.
Tapi tidak boleh sembarangan. Obat batuk yang digunakan harus sesuai dengan
jenis batuk. Obat batuk dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu ekspektoran
(pengencer dahak) dan antitusif (penekan batuk). Batuk berdahak akibat infeksi
bisa juga diobati dengan antibiotik. Batuk berdahak karena virus dapat diobati
dengan obat anti jamur. Sementara batuk berdahak karena asma dapat diobati
dengan obat asma seperti obat inhalasi (inhaler), obat makan, dan suntik. Bila
batuk berdahak sudah akut, perlu dipikirkan untuk melakukan operasi. Setelah
itu ada kemoterapi dan sinar.
Batuk rejan
Penyakit Batuk rejan atau juga dikenali
sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough adalah
satu penyakit
menular. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta kasus per tahun, dan
menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari WHO). Penyakit ini biasanya
terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. 90 persen kasus ini terjadi di
negara berkembang, penyakit ini biasanya diakibatkan oleh bacterium
Bordetella namun tidak jarang diakibatkan oleh B. parapertussis
Masa
Inkubasi
Waktu terekspos sampai nampak tanda penyakit 3 sampai
12 hari.
Gejala
Biasanya dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti
batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal)
kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu dilanjutkan dengan batuk yg terus
menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium Paroxymal). Batuk ini mungkin
dapat diikuti dengan adanya muntah, hal ini disebabkan rasa mual yg diderita,
dan pada anak kecil dimana reflek fisiologis yg belum terbentuk secara sempurna
maka akan menimbulkan muntah, hal ini tidak jarang membawa ke arah malnutrisi.
Batuk ini dapat di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan
berkurang sesudah 1 sampai 2 bulan. Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini
adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan infeksi
bakterial yg mengikuti.
Penularan
Pertusis menular melalui droplet batuk dari
pasien yg terkena penyakit ini dan kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak
mempunyai kekebalan tubuh, antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi
terjadinya infeksi bakterial yg mengikuti dan mengurangi kemungkinan
memberatnya penyakit ini (sampai pada stadium catarrhal) sesudah stadium
catarrhal antibiotik tetap diberikan untuk mengurangi penyebaran penyakit ini,
antibiotik juga diberikan pada orang yg kontak dengan penderita, diharapkan
dengan pemberian seperti ini akan mengurangi terjadinya penularan pada orang
sehat tersebut.
Pengobatan
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat
di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu
terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa dilakukan pengisapan
lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan langsung ke
paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Untuk menggantikan cairan
yang hilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat
batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting, dan
sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri,
biasanya diberikan antibiotik eritromycin.
Prognosis
Sebagian besar penderita mengalami pemulihan total,
meskipun berlangsung lambat. Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun
meninggal. Kematian terjadi karena berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati
anoksia) dan bronkopneumonia.
Pencegahan
Imunisasi pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan dan 4-6
tahun. Diharapkan kemugkinan terkenanya pertusis akan makin rendah dengan
diberikan nya imunisasi, dan gejala penyakit pun tidak akan seberat kalau tanpa
diberikannya imunisasi.
Batuk
biasanya dibagi kedalam dua jenis yaitu, batuk kering dan batuk produktif atau
batuk berdahak. Batuk kering timbul karena adanya sensitivitas pada bulu-bulu
getar di tenggorokan, misalnya jika timbul alergi. Sedangkan batuk berdahak
adalah batuk yang disertai dengan keluarnya lendir yang bisa berasal dari
peradangan pada paru-paru. Kedua jenis tersebut bisa terjadi secara akut maupun
kronis.
1.
Batuk akut terjadi secara tiba-tiba dan akan hilang dalam 2 sampai 3 minggu.
Atau batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila
batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan
berturut-turut, disebut batuk
kronis atau batuk kronis berulang. Batuk kronis berulang yang sering
menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis
adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman
Bordetella
pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.
2.
Batuk khronis
adalah batuk yang susah sembuh alias menahun. Sejatinya batuk khronis bukan
merupakan suatu penyakit melainkan hanya gejala dari suatu penyakit. Keluhan
ini sering membuat pasien rajin ke dokter atau pindah pindah dokter karena
merasa dokter tersebut tidak mampu menyembuhkan batuknya.
Beberapa penyakit yang sering menyebabkan batuk khornis antara lain
asthma, pilek alergi, infeksi sinus, dan gangguan pada saluran pencernaan
bagian atas. Keadaan lain yang dapat menyebabkan batuk khronis walaupun agak
jarang adalah benda asing yang masuk ke paru paru. Maka dari itu perlu
dilakukan pemeriksaan foto ronsen dada bila ada pasien datang dengan keluhan
batuk khronis. Beberapa kasus yang perlu dilakukan pemeriksaan foto ronsen dada
adalah :
·
Kebiasaan merokok yang
sering menyebabkan batuk khronis.
·
Asthma.
Penyakit saluran pernafasan yang ditandai dengan kesulitan bernafas atau nafas
yang berbunyi sebagai akibat dari reaksi alergi.
·
Gastroesophageal Reflux
Disease (GERD). Penyakit ini akibat dari
aliran balik asam lambung ke saluran pencernaan bagian atas atau esophagus.
·
Masalah pada sinus. Infeksi
pada sinus atau sinusitis juga dapat menyebabkan batuk khronis. Gangguan ini
agak sulit dideteksi, namun dengan pemeriksaan penunjang yang lengkap, kelainan
sekecil apapun pada sinus dapat diketahui.
·
Infeksi pada saluran
nafas seperti bronchitis atau pneumonia. Penyakit ini bisa
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan jamur.
·
Beberapa obat seperti
obat anti hipertensi golongan ace inhibitor.
·
Beberapa penyebab batuk
khronis yang jarang yaitu tumor, sarcoidosis dan penyakit paru
lainnya.
Jika anda mengalami batuk khronis maka anda
harus segera ke dokter untuk dapat dilakukan pemeriksaan secara lebih mendetail
dan menemukan penyebab atau penyakit dasar yang menyebabkan batuk khronis
seperti yang saya sebutkan diatas.
MEKANISME BATUK
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat
dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase inspirasi, fase kompresi dan fase
ekspirasi. Batuk biasanya bermula dari inhalasi sejumlah udara, kemudian glotis
akan menutup dan tekanan di dalam paru akan meningkat yang akhirnya diikuti
dengan pembukaan glotis secara tiba-tiba dan ekspirasi sejumlah udara dalam
kecepatan tertentu.
Fase inspirasi dimulai dengan
inspirasi singkat dan cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini glotis
secara refleks sudah terbuka. Volume udara yang diinspirasi sangat bervariasi
jumlahnya, berkisar antara 200 sampai 3500 ml di atas kapasitas residu
fungsional. Penelitian lain menyebutkan jumlah udara yang dihisap berkisar
antara 50% dari tidal volume sampai 5dari kapasitas vital. Ada dua
manfaat utama dihisapnya sejumlah besar volume ini. Pertama, volume yang besar
akan memperkuat fase ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang
lebih cepat dan lebih kuat. Manfaat kedua, volume yang besar akan memperkecil
rongga udara yang tertutup sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah Setelah
udara di inspirasi, maka mulailah fase kompresi dimana glotis akan tertutup
selama 0,2 detik. Pada masa ini, tekanan di paru dan abdomen akan meningkat
sampai 50 100mmHg. Tertutupnya glotis merupakan ciri khas batuk, yang
membedakannya dengan manuver ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan
tenaga yang berbeda. Tekanan yang didapatkan bila glotis tertutup adalah 10
sampai 100% lebih besar daripada cara ekspirasi paksa yang lain. Di pihak lain,
batuk juga dapat terjadi tanpa penutupan glotis. Kemudian, secara aktif glotis
akan terbuka dan berlang-sunglah fase ekspirasi.
Oleh serabut aferen rangsang ini
dibawa ke pusat batuk yang terletak di medula, di dekat pusat pemapasan dan
pusat muntah. Kemudian dari sini oleh serabut-serabut eferen jaringan saluran
napas serta udara yang ada sehingga menimbulkan suara batuk yang kita kenal.
Arus udara ekspirasi yang maksimal akan tercapai dalam waktu 3050 detik
setelah glotis terbuka, yang kemudian diikuti dengan arus yang menetap'
Kecepatan udara yang dihasilkan dapat mencapai 16.000 sampai 24.000 cm per
menit, dan pada fase ini dapat dijumpai pengurangan diameter trakea sampai 80%.
REFLEKS BATUK
Refleks batuk terdiri dari 5
komponen utama, yaitu ; reseptor batuk, serabut saraf aferen, pusat batuk,
susunan saraf eferen dan efektor Batuk bermula dari suatu rangsang pada
reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang
terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Yang terletak didalam
rongga toraks antara lain terdapat di laring, trakea, bronkus dan di pleura.
Jumlah reseptor akan semakin berkurang pada cabang-cabang bronkus yang kecil,
dan sejumlah besar reseptor didapat di laring, trakea, karina dan daerah
percabangan bronkus. Reseptor bahkan juga ditemui di saluran telinga,lambung,
hilus, sinus paranasalis, perikardial dan diafragma Serabut aferen terpenting
ada pada cabang nervus Vagus, yang mengalirkan rangsang dari laring, trakea,
bronkus, pleura, lambung dan juga rangsang dari telinga melalui cabang Arnold
dari n. Vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis,
nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring dan nervus frenikus
menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragman. Vagus, n.
Frenikus, n. Interkostal dan lumbar, n. Trigeminus, n. Fasialis, n. Hipoglosus
dan lain-lain menuju ke efektor. Efektor ini terdiri dari otot-otot laring,
trakea, brongkus, diafragma, otot-otot interkostal dan lain-lain. Di daerah
efektor inilah mekanisme batuk kemudian terjadi.
Ø Penyebab batuk
Ada beberapa macam penyebab
batuk :
1.
Infeksi paru-paru
seperti pneumonia dan bronkitis akut.
2.
Infeksi saluran
pernapasan bagian atas (ISPA)
yang merupakan gejala batuk.
3.
Penyakit-penyakit
kerusakan paru-paru seperti emphysema dan bronkitis kronis
Terkena polusi udara
4.
Asma atau tuberculosis
5.
Benda asing yang masuk
kedalam saluran napas
6.
Tersedak akibat minum susu
7.
Menghirup asap rokok dari orang
sekitar
8.
Batuk
Psikogenik. Batuk ini banyak
diakibatkan karena masalah emosi
dan psikologis.
Berikut
beberapa tips untuk meredakan batuk :
1.
Gunakan permen-permen
pelega tenggorokan untuk meredakan batuk kering dan gatal
2.
Mandi uap dapat membantu melegakan batuk
kering karena uap tersebut akan
meningkatkan kelembaban udara di saluran pernapasan
3.
Minum banyak air guna
mengencerkan dahak sehingga dapat dikeluarkan
4.
jangan merokok atau dekat-dekat
dengan perokok
5.
jika batuk tersebut
diakibatkan oleh alergi udara maka masuklah ke
dalam rumah, tutup pintu dan jendela. Gunakan air conditioner (AC) bila memungkinkan,
jangan gunakan kipas yang menarik udara luar masuk ke dalam. Mandi dan gantilah
pakaian setelah dari luar
6.
Jika batuk tersebut berasal dari alergi
lainnya, usahakan jauhkan sumber
alergi.
Jenis
Batuk Dan Penanganan
Lama
batuk dan gejala lain yang berhubungan karena batuk dapat kering atau non
produktif biasa disebut "Batuk kering" atau batuk dengan sputum/dahak
dikenal dengan "Batuk berdahak", ada juga Batuk yang pendek atau
Batuk yang berulang/panjang.
Batuk
yang terus menerus dapat menyebabkan kenaikan tekanan intrapleura (tekanan
didalam pembungkus paru) sehingga mengganggu aliran balik vena ke jantung,
menyebabkan kenaikan tekanan intracranial (tekanan didalam otak), hipoksia
serebri (otak kerkurangan oksigen) dan pingsan. Batuk yang diinduksi oleh
perubahan postural (posisi tubuh) mungkin menyatakan abses paru-paru kronis,
Tuberculosis dengan kavitas, bronkhiektasis, atau tumor bertangkai, sedang
batuk yang berhubungan dengan makan menyatakan gangguan mekanisme menelan, atau
kemungkinan fistula trakeoeosofagus. Batuk di pagi hari waktu bangun
tidur sampai dahak dikeluarkan adalah tipikal untuk bronkhitis kronis.
Sedangkan Batuk yang disertai rinitis (infeksi pada hidung) atau wheezing
(nafas berbunyi) atau yang memiliki insidensi musiman, mungkin merupakan suatu
respon alergi.
Batuk
pada malam hari dapat disebabkan oleh bendungan paru sebab gagal jantung kiri
atau stenosis mitral dan biasanya batuknya dengan dahak yang banyak, berbusa
dan kemerahan.Batuk yang lama dan berulang sering didapatkan pada bronchitis
menahun dan batuk rejan/pertusis. Batuk yang disertai nyeri seperti di
tusuk pada dada dan
bertambah nyeri pada waktu bernafas menunjukkan kemungkinan terkenannya pleura
(selaput pembungkus paru) seperti pleuro pneumonia.
Dahak
yang berbau busuk menimbulkan dugaan infeksi anaerob seperti abses paru. Dahak
purulen yang banyak, yang dibatukkan pada perubahan posisi, khas pada
bronkhiektasis dan abses paru. Dahak berwarna karat biasanya didapatkan pada
pneumonia, sedang sputum berwarna hitam mungkin sebab asap rokok atau polusi
udara.
Batuk
yang berlangsung lebih dari 3 minggu, sebaiknya diperiksa lebih lanjut
penyebabnya dengan membuat dengan membuat foto dada PA untuk menyingkirkan
kemingkinan Tuberculosis Paru, Carsinoma bronkus dan penyakit paru lainnya yang
serius.
Ø Pencegahan
1.
Hentikan kebiasaan
merokok karena merokok merupakan penyebab tersering batuk khronis.
2.
Segeralah ke dokter
bila anda mempunyai penyakit saluran nafas menahun seperti asthma dan lain
lain.
3.
Jauhkan diri dari
mereka yang menderita infeksi pada paru paru.
4.
Perbanyak konsumsi buah buahan karena para
ahli berpendapat, banyak mengkonsumsi buah buahan yang berserat dan zat flavonoid
dapat mencegah batuk khronis.
Ø
Pengobatan
Pengobatan. Ada dua cara mengobati batuk berdahak ini, yaitu dengan
obat dan tanpa obat. Batuk berdahak yang masih ringan dapat dikurangi dengan
cara sering minum air putih. Gunanya adalah untuk membantu mengencerkan dahak
dan mengurangi iritasi atau rasa gatal. Hindari tempat yang berdebu atau pun
makanan dan minuman yang dapat merangsang tenggorokan. Hindari juga udara malam
karena suhunya yang dingin.
Cara
lain adalah minum obat batuk. Tapi tidak boleh sembarangan. Obat batuk yang
digunakan harus sesuai dengan jenis batuk. Obat batuk dapat dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu ekspektoran (pengencer dahak) dan antitusif (penekan batuk).
Batuk berdahak akibat infeksi bisa juga diobati dengan antibiotik. Batuk
berdahak karena virus dapat diobati dengan obat anti jamur. Sementara batuk
berdahak karena asma dapat diobati dengan obat asma seperti obat inhalasi
(inhaler), obat makan, dan suntik. Bila batuk berdahak sudah akut, perlu
dipikirkan untuk melakukan operasi. Setelah itu ada kemoterapi dan sinar.