Laju Reaksi
Laju kecepatan reaksi didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Perubahan yang dimaksud adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Seiring dengan betambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi (Reaktan) akan semakin sedikit sedangkan hasil reakaksi (produk) semakin banyak. Laju reaksi bisa dinyatakn sebagai laju berkurangnya reaktan atau laju betambahnya produk.
Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau mol per liter (m.L1-), satuan waktu yang digunakanbiasanya detik (dt). Sehingga laju reaksi mempunya satuan mol per liter perdetik (mol.L1-.dt-1. Atau M.dt-1). Laju reaksi bergantung pada beberapa hal diantaranya :
1. Frekuensi tumbukan
2. Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup
3. Frekasi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan dengan arah yang tepat.
Berikut adalah syarat-syarat terjadinya suatu reaksi, meliputi :
1. Tumbukan efektif
Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Molekul pereaksi dalam wadah selalu bergerak kesegala arah dan berkemungkinan besar bertumbukan satu sama lainm baik dengan molekul yang sama maupun berbeda.tumbukan itu dapt memutuskan ikatan dalam molekul pereaksi dan kemusian membentuk ikatan baru yang menghasilkan molekul hasil reaksi..
Semakin banyak molekul yang berekasi, makin banyak kemungkinan terjadi tumbukan untuk menghasilkan molekul hasil reaksi.
2. Energi tumbukan yang cukup.
Saat terjadi tabrakan molekul pereaksi, walaupn sudah bertabrakan langsung dengan posisi yang efekti, tetapi ternyata energi kurang maka tidak akan menimbulkan reaksi.
Energi minimum yang dibutuhkan partikel pereaksi untuk menghasilkan reaksi atau tumbukan efektif dsebut energi pengaktifan (Ea=energi aktivasi).
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
1. Konsentrasi
Dalam teori tumbukan, perubuhan jumlah pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam sutu reaksi, berarti kerapatan bertambah dan akan memperbanyak
kemunginan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi. Bila partikel makin banyak, maka akan semakin banyak partikel saling bertumbukan yang terjadi dalam suatu larutan, sehingga reaksi bertambah cepat.
2. Luas permukaan sentuh
Makin kecil ukuran, makin luas permukaannya, makin banyak tumbukan, makin cepat terjadinya reaksi. Pengaruh luas permukaan ini banyak diterapkan diindustri, yaitu dengan menghaluskan terlebih dahulu bahan yang berupa padatan sebelum direaksikan
3. Suhu
Umumnya suhu mempercepat reaksi dan sebaliknya penurunan suhu memperlambat reaksi. Laju reaksi kimia akan bertambah dengan naiknya suhu, hal ini berhubungan dengan teori tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi semakin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antara zat pereakis makin banyak, sehingga reaksi makin cepta.
4. Katalis
Salah satucara untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Caranya yaitu dengan penambahan Katalisator.
Katalisator merupakan zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa irinya mengalamiperubahan kimia secara permanen.
Katalis dibagi menjadi 2 yaitu, katalis positif (katalisator) yang berfungsi mempercept reaksi dengan jalan menurunkan energi aktivasi dan membuat orientasi molekul sesuai untuk terjadinya tumbukan. Dan katalis negatif (Inhibitor) yang memperlambat laju reaksi.
“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”